SEJARAH KOTA PONTIANAK

Pontianak adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini memiliki sejarah yang kaya dan beragam, termasuk peranannya dalam perdagangan rempah-rempah dan sebagai pusat kolonial di masa lampau. Berikut adalah ringkasan sejarah kota Pontianak:

  1. 1. Asal Usul Nama: Nama "Pontianak" konon berasal dari legenda setempat yang menceritakan tentang seorang wanita yang meninggal dunia saat melahirkan anak di tepi Sungai Kapuas. Wanita itu kemudian dianggap sebagai hantu atau pontianak. Nama ini kemudian digunakan untuk menyebut daerah sekitarnya.


  2. 2. Awal Sejarah: Pontianak memiliki sejarah perdagangan yang kaya, terutama dalam perdagangan rempah-rempah. Pada abad ke-17, Belanda mendirikan pos dagang di wilayah ini untuk mengendalikan perdagangan di daerah Kalimantan Barat.


  3. 3. Kolonialisme Belanda: Pada tahun 1771, Belanda mendirikan sebuah benteng di Pontianak yang kemudian menjadi basis administratif kolonial mereka di wilayah tersebut. Benteng tersebut dikenal sebagai Fort Oranje atau Fort Kantor. Ini menjadi pusat perdagangan dan administrasi Belanda di wilayah Kalimantan Barat.


  4. 4. Pertumbuhan Kota: Setelah pendirian benteng, Pontianak mulai berkembang menjadi kota perdagangan yang penting di Kalimantan Barat. Hal ini terutama didorong oleh perdagangan hasil hutan, seperti kayu dan karet, serta perdagangan rempah-rempah.


  5. 5. Perjuangan Kemerdekaan: Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Pontianak juga menjadi saksi peristiwa penting. Pada tahun 1945, di sini terbentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin oleh Dr. Oei Tjoe Tat. PDRI kemudian pindah ke Bukittinggi di Sumatra Barat.


  6. 6. Era Modern: Setelah kemerdekaan Indonesia, Pontianak terus berkembang sebagai pusat ekonomi, budaya, dan administratif di Kalimantan Barat. Pada tahun-tahun terkini, kota ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, didukung oleh sektor pertanian, pertambangan, perikanan, dan pariwisata.

Pontianak, dengan sejarahnya yang kaya dan beragam, terus menjadi salah satu kota penting di Kalimantan dan Indonesia secara keseluruhan. Sejarah kolonial, perjuangan kemerdekaan, dan pertumbuhan modernnya telah membentuk identitasnya yang unik.

Tugu Khatulistiwa - Pontianak



" TRADISI KOTA PONTIANAK "
  1. 1. Festival Cap Go Meh:

    • Cap Go Meh adalah perayaan Tionghoa yang dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan lunar. Di Pontianak, festival ini dirayakan dengan pawai keliling kota oleh kelompok kepercayaan, pertunjukan seni, serta berbagai acara budaya dan kuliner Tionghoa.

  2. 2. Pawai Laut dan Festival Sungai Kapuas:

    • Sebagai kota yang berada di tepi Sungai Kapuas, masyarakat Pontianak memiliki tradisi pawai laut yang spektakuler. Pawai ini biasanya diadakan dalam rangka menyambut perayaan-perayaan besar, seperti perayaan kemerdekaan Indonesia atau tahun baru Imlek.

  3. 3. Upacara Adat Dayak:

    • Sebagai bagian dari budaya Kalimantan Barat, orang Pontianak juga sering mengadakan upacara adat Dayak. Upacara ini bisa berupa ritual pertanian, ritual penyambutan tamu penting, atau upacara keagamaan.

  4. 4. Pesta Barikan:

    • Pesta Barikan adalah tradisi masyarakat Melayu di Pontianak yang dilakukan dalam rangka menyambut kelahiran anak atau perayaan lainnya. Biasanya, dalam tradisi ini, masyarakat akan berkumpul untuk mengonsumsi hidangan tradisional dan melakukan berbagai acara hiburan.

  5. 5. Upacara Ruwatan:

    • Upacara ruwatan merupakan tradisi Jawa yang dilakukan untuk membersihkan diri dari kesialan dan mendatangkan keberuntungan. Masyarakat Jawa di Pontianak sering mengadakan upacara ini dalam rangka perayaan hari besar keagamaan atau peristiwa penting lainnya.

  6. 6. Pesta Makan Gawai:

    • Gawai adalah perayaan adat suku Dayak yang diadakan setiap tahun untuk menyambut musim panen baru. Di Pontianak, masyarakat Dayak sering mengadakan pesta makan Gawai yang diisi dengan tarian adat, upacara keagamaan, dan berbagai kegiatan kebersamaan lainnya.

  7. 7. Festival Budaya Lokal:

    • Pontianak juga sering mengadakan festival budaya lokal yang menampilkan berbagai seni dan budaya daerah, seperti tarian tradisional, musik, seni lukis, dan kerajinan tangan.

Tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan keberagaman etnis di Pontianak. Masyarakat di sana sangat menjaga dan merayakan warisan budaya mereka melalui berbagai perayaan dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Hakka/Khek

PERCAKAPAN BAHASA HAKKA/KHEK - PONTIANAK

Bahasa Hakka/Khek - ANGKA